Saatnya keimanan itu diuji, apakah kita percaya pada-Nya?
Habis baca-baca semua cuitan di twitter, status di facebook, snap di WhatsApp dan instagram, serta timeline di Line. Saat ini dimana efek dari pandemi Covid-19, banyak banget berita tentang PHK massal, pemotongan gaji hingga 50%, sepinya pengunjung cafe, warung yang menurunkan jumlah pemasukan.Berita kalangan bawah tidak kalah banyak dengan berita kalangan atas, cuma memang tidak banyak diketahui, padahal beberapa pemilik usaha menjual rumah dan mobilnya juga beberapa tanah hanya untuk menjamin gaji karyawannya sampai beberapa bulan kedepan. Tabungan terkuras bahkan sebagian beralih menjadi penjual makanan di aplikasi gojek dan grab
Untuk itu Envy ingin menulis tentang rezeki itu sendiri. Ditengah situasi sekarang ini ya teman-teman
mohon tidak salah mengartikan tulisan ini.
Temen-temen pasti percaya sama Tuhan
Bahwa hidup ini sudah diatur olehNya, pandemi Covid-19 ini juga Dia yang punya kuasa, ada yang meninggal, ada yang sakit, ada yang di PHK, apa yang akan kita makan besok hingga ada yang mendadak miskin semua diatur olehNya, bahkan nilai IPK ku besok itu sudah diatur oleh Tuhan, jauh sebelum aku dilahirkan. Setuju?Termasuk rezeki kita saat ini, mungkin benar sekarang sepi orderan, dan sebagian kalian lagi di PHK tetapi ingatlah naik turunnya pemasukan itu sudah di atur sama Tuhan
Ada pandemi atau tidak, percayalah rezeki kita tetap 100%, rezeki bukan hanya pemasukan keuangan, harta benda tetapi bisa rezeki keselamatan, kebahagiaan, kesehatan dengan tidak terpapar dari Covid-19 ini. Total yang kita dapatkan dari Tuhan tetap 100% walau pembagiannya kita tidak tau
Sebagai contoh saja, saat suami di PHK atau istri di PHK, Janganlah sedih berlarut-larut,, segera bangkit dan berfikir untuk berusaha mengais rezeki di bumi Tuhan ini.
Tuhan menebarkan rezeki ke 10 pintu rezeki dan 9 dari 10 pintu rezeki itu adalah di prdagangan.
Jika memang menjadi pegawai saat ini sudah runtuh, maka marilah berjualan. Ada banyak teman-teman yang di PHK lalu berjualan masakan matang dan memperoleh omzet hingga ratusan juta rupiah, dan omzet ini naik melesat semenjak ada pandemi. Dimana banyak yang tidak ada yang keluar rumah dan tidak punya bahan masakan, membeli masakan matang menjadi pilihan paling tepat. Bukankah ada pepatah yang bilang dimana ada usaha , disitu ada jalan
Percayalah sama Tuhan
Bahwa rezeki kita itu pasti ada. Janganlah temen-temen mengira bahwa kalau suami istri kerja maka rezekinya berumlah 100%, Dan kalau saat salah satunya di PHK maka rezeki akan menjadi 50%, mungkin ini tidak salah tetapi pemahamannya yang salah karena rezeki itu tetep 100%, seperti yang sudah Envy jelaskan diatasSekalipun kita dapat uang besar, misalkan 100 juta rupiah dalam sebulan, apakah itu 100% rezekimu? Tidak, bisa jadi didalam itu ada rezeki dokter praktek, rezeki tukang tambal ban, rezeki tukang taxi, rezeki, gojek, dan lain sebagainya. Karena yang sudah masuk ke dalam perut kita itulah sebenar-benarnya rezeki kita.
Boleh mengeluh, tetapi jangan menyalahkan keadaan
Dan rasa pengen nyamil yang meningkat pesat, Itulah yang membuat kita merasa karena corona uang merana
Jadikan pandemi corona ini menjadi peningkatan penghasilan
Mumpung semua pada di rumah gak boleh kemana-mana, Yang punya warung bisa melayani penjualan online di komplek ya, Yang pinter masak, buat kue, buat camilan yang pasti banyak di beli orang, Karena semua orang lagi gabut butuh sesuatu yang di emut dalam mulut.Mari perbanyak do'a, bersama meminta Tuhan membasmi pandemi Covid-19 ini, hanya Tuhan yang mampu menghapus pandemi ini, Tuhan Maha Segala-galanya, Tiada kekuatan yang melebihi kekuatan Tuhan.
Indonesia pasti bisa lawan corona
Bersamaku dan bersamamu
Semangaaaaat
Stay safe semua
Saranghaeyo
Betul sekali Mbak Envy, rejeki, jodoh dan umur itu sudah ditetapkan Allah. Semoga pandemi ini membuat kita semakin kuat dan kreatif dalam mencari rejeki. Aamiiin..
ReplyDeleteAamiin semangat juga ya kak
DeleteSaya setuju banget kak, khususnya poin 2. Saya mengalaminya sendiri. Ketika memutuskan untuk tidak bekerja lagi, saya ketakutan bagaimana rezeki kami nantinya. Subhanallah, kalkulator Allah memang berbeda. Walaupun serba pas, tapi justru lebih nikmat kakak.
ReplyDeleteSubhanalloh, semangat ya kak.. salam buat anak-anak
DeleteTulisan ringan tapi pesannya sampai. Hehehe. Benar, rezeki dari Allah sesungguhnya tak pernah lockdown. Kita hanya tidak ingin mengganti kacamata kita dalam urusan melihat materi. Rezeki itu bukan cuma berupa uang. Coba, kalo mata kita diambil sama Allah. Berapa harga mata? Coba kalo pendengaran kita diambil Allah. Berapa harga beli alat bantu pendengaran? Semua kembali ke sudut pandang kita.
ReplyDeleteBetul kak, rezeki kesehatan adalah rezeki yang gak ada nilainya
DeleteBetul banget Mba, setuju sama ulasannya. Semua sudah diskenario oleh Tuhan. Kita hanya bisa berikhtiar. Jangan kebanyakan ngeluh dan menyalahkan keadaan, karena gak akan mengubah keadaan ya.
ReplyDeleteSaya termasuk karyawan hotel yang terkena dampak pandemi. Hotel sudah tutup, karena tamu gak ada.
Dari pandemi ini, sebenarnya kita bisa belajar banyak. Tuhan lagi ngasih kita ujian. Siapa yang nilainya paling bagus, maka dia lulus di ujian ini. Dan masih ada banyak ujian-ujian lainnya versi Tuhan. Tinggal kitanya aja siap atau gak...
Nice motivation!
Hiksss iya ya mas, semua kena dampaknya, semoga pandemi cepat berlalu, semangat ya mas
DeleteMatematikanya Allah memang nggabisa dinalar yah mba. MasyaAllah saya sendiri juga ngerasain itu.. Salah kalo mau itung2an sama Allah mah 😭
ReplyDeleteBetul kak, semoga kita sering bersyukur
DeleteBetul dibalik musibah ada pesan yang harus kita maknai supaya ada rasa bersyukur atas apa yg sdh kita dapatkan.. semoga pandemi corona segera berlalu dan kegiatan bisa balik normal lagi
ReplyDeleteAamiin semangat ya kak
DeleteBetul banget k nova, rejeki itu sebenarnya ga akan berkurang y k asal kita yakin dan percaya sama Tuhan. Ini adalah bentuk pendekatan agar kita lebih dekat dengan Tuhan. Makasih k nova udah mengingatkan saya. Semoga wabah ini segera berakhir aamiin
ReplyDeleteAamiin, hanya sharing kak dan semoga kita menjadi orang-orang yang bersyukur
DeleteMemang benar mbak, rezeki tidak hanya dalam bentuk uang. Namun kebanyakan orang menilainya dari uang, mungkin saya salah satunya yang begitu. tapi sya berusaha menghilangkan mindset seperti itu
ReplyDeleteSaya juga begitu kok kak, Semangat ya kak, sehat Selakau
DeleteBetul kak, karena rezeki tidak sama dengan gaji. Gaji boleh dipotong oleh atasan namun rezeki sampai kapanpun tidak akan pernah dipotong oleh ALLAH SWT sampai maut memisahkan.
ReplyDeleteAh kata-kata kakak melengkapi tulisan saya, makasih ya kak
DeleteInsyaAllah semoga covid19 segera berakhir. Benar2 ujian bagi kita semua. Dampak terbesar tentu dlm masalah perekonomian. Saya merasakan hal itu. Semoga selalu ada jalan. InsyaAllah amiin
ReplyDeleteAamiin, semoga doa kita di ijabah oleh Alloh
DeleteBener banget.. Setiap orang sudah punya jatah rejekinya masing2.. Tak perlu khawatir..
ReplyDeleteSetuju ya kak, semangat
DeleteTetap ada peluang dan cara lain untuk mendapatkan rejeki berupa uang ya, kini yang dibutuhkan adalah kerativitas dan kemauan kuat untuk memulai
ReplyDeleteBetul kak, jangan ada kata menyerah
Deletebener banget kak, awalnya aku juga mengeluh karena pandemi ini, taoi makin kesini makin sadar, ngeluh bukan jalan keluar,, kita harus sabar sambil melakukan upaya preventif diri, kitabisa makin produktif juga selama pandemi corona ini
ReplyDeleteBetul kak mari bisa produktif walau dalam masa pencegahan saat ini
DeleteDampak covid 19 ini memang luar biasa ke semua orang. Perekonomian terguncang apalagi yang makan dari gaji harian. Saya pun setuju bahwa memang tidak perlu terlalu mengeluh namun tetap semangat untuk produktif mencari rejeki lainnya dari usaha lain yang tidak biasa dilakukan.
ReplyDeleteKeren kak, semangat
DeleteBetul, rezeki itu tak akan kemana. Rezeki tak akan salah alamat. Kitanya saja yang seringkali kurang bersyukur hingga akhirnya menyalahkan keadaan
ReplyDeleteIya kak, semoga kita menjadi orang yang bersyukur
DeleteBegitu besar efek Corona. Semoga segera minggat dari bumi. Banyak yang lupa dengan menggantungkan diri kepada Tuhan. Terima kasih Mbak artikelnya.
ReplyDeleteTerimaksih juga ya pak, hanya sekedar sharing aja pak, sehat sehat ya pak
DeleteAllah tidak membebani hamba di luar kemampuannya. Insya Allah kita bisa menghadapinya, Tetap semangat berusaha diiringi doa, semoga semua segera berakhir dan kondisi pulih seperti semula
ReplyDeleteAamiin, betul kak, semangaaat
DeleteSemenjak datangnya pandemi, semua lini kehidupan memang berubah dan dirasakan oleh semua orang.
ReplyDeleteSemoga kondisi ini segera berlalu dan kita sama-sama mengambil hikmah dari apa yang pernah terjadi.
Aamiin, makasih ya kak
DeleteSelama manusia hidup, jatah resekinya masih ada
ReplyDeleteHanya kematianlah tanda bahwa rejeki kita sudah habis
Semoga pandemi ini segera berlalu
Aamiin ya Alloh , semoga doa kita di ijabah oleh Alloh
DeleteMemang kalau kita lihat dari kacamata manusia biasa Covid-19 bikin rezeki berkurang, padahal rezeki kita gak pernah berkurang, mungkin hanya tertunda. Adapun yang bisa dilakukan, meski saat ini di rumah saja, adalah memikirkan apa usaha yang bisa kita lakukan setelah wabah mereda. Ya, daripada hanya mengeluh dan tidak melakukan apa-apa
ReplyDeleteBetul uda, semoga kita menjadi orang-orang yang bersyukur
Deletebetul sekali, gaji boleh hilang, honor boleh dipotong, tapi rezeki Allah tetap mengalir ke setiap jiwa-jiwa yang memohon kepadaNya
ReplyDeleteKarena gaji dan rezeki itu berbeda ya kak
DeleteBenar sekali mbak, rezeki itu tidak hanya dalam bentuk uang. Tapi sayang masih banyak orang menilainya dari uang,
ReplyDeleteSemoga kita menjadi orang-orang yang bersyukur ya kak, Aamiin
DeleteAKhir-akhir ini saya juga sering ngeluh karena pendapatan lumayan turun dibanding bulan sebelumnya. Ya, dimana belum terjadinya covid-19 di Indonesia.
ReplyDeleteSemoga kita tetap menjadi pribadi yang selalu bersyukur ya.
Setuju sekali sama judul ini sebab rejeki itu gak pernah lockdown.. Tuhan pasti memberikan cara terbaik untuk kita bisa melewati itu semua
ReplyDelete